Minggu, 24 Oktober 2010
Disain dan Perilaku Organisasi
Disain dan Perilaku Organisasi
Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Manajer harus menyusun suatu struktur organisasi formal yang orang orang serta sumber sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan keseluruhan.
Definisi organisasi itu mencangkup tiga elemen pokok, yaitu antara lain,
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan mengarah pada tujuan
3. Struktur
Organisasi Formal dan Non formal
• Organisasi Formal
Organisasi Formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Struktur formal ini dibuat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan, dan memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerjaan.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah
1. Wewenang
2. Tanggng jawab
3. Pertanggung jawaban
4. Delegasi
5. Koordinasi
• Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mugkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan sejalan dengan cepat dari mulut ke mulut. Sistem komunikasi ini disebut sistem tanam rambat. Informasi yang didapatkan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang terpercaya, atau dapat juga terpercaya.
Dalam kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan, yaitu :
1. Anggota – anggota kelompok dalam ( inner group )
2. Anggota – anggota kelompok pinggir ( frienge group )
3. Anggota – anggota kelompok luar ( out group )
Organisasi informal tidak selalu menyebabkan jeleknya pelaksanaan kerja. Kadang kadang organisasi informal justru merupakan cara terbaik untuk memberi informasi yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas.
Sentralisasi dan Desentralisasi
Organisasi yang disentralisir
Manajemen yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat biasanya eksekutif puncak.
Beberapa kebaikan organisasi yang disentralisir antara lain
1. Bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan
2. Cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan
3. Memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam.
Beberapa keburukan organisasi yang disentralisir antara lain
1. Jika perusahaan berkembang pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak
2. Organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manager muda dalam pengambilan keputusan.
Organisasi yang didesentralisasi
Manajemen yan didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi.
Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu :
1. Interaksi kemanusiaan
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan
3. Struktur
Tujuan sebuah perusahaan yang berupa menyediakan barang yang berkualitas baik dengan harga bersaing kepada konsumen tidak dapat menjabarkan kondisi peralatan produksi yang harus diperiksa secara teratur dan di perbaiki jika terjadi kerusakan.
Tujuan perusahaan sering bersifat luas dan tidak memberikan ciri kegiatan kerja secara individual. Akibatnya, tujuan tujuan itu harus dipecah ke dalam tujuan tujuan khusus untuk setiap karyawan dalam perusahaan.
Hirearki Tujuan
Hirearki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing karyawan.
Tujuan tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah kedalam tujuan tujuan untuk masing masing divisi, masing masing pabrik, masing masing departemen, masing masing kelompok kerja dan masing masing karyawan individual.
Wewenang dan Tanggung Jawab
Pendelegasian adalah tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan ini disebut pendelegasian.
Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas tugas yang ditugaskannya.
Banyaknya Bawahan yang Harus ada di bawah seorang Manajer
Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah
1. Jenis pekerjaan
2. Pelatihan karyawan
3. Kemampuan manajer
4. Efektifitas komunikasi
Menjamin Komunikasi yang Efektif
Menghindari pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Menurut Parkinson, penyebab kecenderungan untuk menambah karyawan pada tingkat yang lebih tinggi dibanding penigkatan pekerjaan adalah
1. Keinginan manajer sendiri untuk membangun kerajaan dengan menambah bawaan
2. Kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan
Organisasi Garis
Kebaikan organisasi garis adalah
• Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan
• Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja
Keburukan Organisasi garis adalah
• Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan
• Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien
• Kurangnya kerjasama di antara masing masing bagian
Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
• Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus diluar bagiannya
• Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
• Staf dapat mendidik para petugas
• Adanya kesatuan dalam pmpinan sehingga menciptakan aliran kekuatan dengan jelas
Keburukan Organisasi Garis dan Staf
• Kadang kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah
• Dapat menimbulakan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya
• Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil
Organisasi Fungsional
Kebaikan Organisasi Fungsional antara lain
• Masing masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya
• Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
Keburukan Organisasi Fungsional
• Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah
• Tidak ada hubungan gris secara langsung dengan atasan
• Kesulitan kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
• Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer
Organisasi Komite
Untuk membentuk komite harus memperhatikan syarat syarat berikut
1. Suasana santai dan bersifat informal
2. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas tugasnya
3. Komite mengetahui tentang tugas tugas yang dibebankan kepadanya
4. Masing masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain
Kebaikan Komita antara lain
• Sebuah forum untuk saling bertukar pendapat diantara beberapa anggota
• Keputusan ditentukan bersama
• Menciptakan koordinasi yang baik Meningkatkan pengawasan
Keburukan Komite
• Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan
• Keharusan untuk berkompromi
• Sering menimbulkan kesimpang siuran dalam organisasi
• Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran saran yang diberikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar