Senin, 10 Januari 2011

Observasi produksi kelompok

UNIVERSITAS GUNADARMA


PENGANTAR BISNIS
OBSERVASI LAPANGAN
PT.YAKULT INDONESIA PERSADA
oleh :
Ambar Tri Putri
Anggun Eka Wardani
Dennis
Wina Sari
Margaretha

1EB20

PT YAKULT INDONESIA PERSADA
Plaza PP lantai 7
Jl. TB Simatupang no. 57
Jakarta Timur 13760
Tlp. 021-87782138
Fax. 021-87782139
Layanan pesan bebas pulsa : 0800-1-YAKULT (925858)


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat karunia dan RahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Suatu kehormatan bagi kami kepada Dosen Pembibing karena kami diberi kesempatan unutk membuat makalah ini. Terima kasih kepada orangtua yang telah memberi doa dan mengizinkan kami untuk melakukan observasi sehingga menghasilkan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dan memberi dukungan atas pembuatan makalah ini.
Tidak ada kesempurnaan di dalam kehidupan, namun kami membuat makalah ini dengan rasa syukur, tulus dan ikhlas. Setiap makhluk hidup tak luput dari kesalahan. Demikian pula dengan makalah ini, kami terbuka dengan kritik dan saran dari para pembaca.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susu adalah salah satu produk pangan yang banyak memiliki fungsi yang baik bagi tubuh dan dapat dalam berbagai produk olahan. Susu banyak mendapat perlakuan untuk diolah dikarenakan sifat dari susu yang tidak tahan lama sehingga perlu setidaknya sedikit sentuhan teknologi agar daya simpan dari susu tersebut dapat lebih tahan lama dan tentunya tidak menghilangkan kandungan gizi yang ada didalamnya.
Berbagai macam cara telah dikembangkan untuk mengolah susu agar memiliki daya simpan yang lebih dan menguntungkan bagi yang mengkonsumsinya. Salah satu caranya adalah dengan mengolah susu menjadi produk olahan berupa susu fermentasi. Proses fermentasi pada susu tidak lain bertujuan untuk membuat produk baru dengan cita rasa yang berbeda dengan bahan aslinya, menghilangkan citarasa yang tidak diinginkan, serta memberi nilai tambah.
Banyaknya cita rasa dari susu fermentasi adalah diakibatkan karena berubahnya komposisi kimia yang terkandung di dalam susu dan biasanya perubahan komposisi kimia susu terjadi akibat fortifikasi oleh bakteri. Fortifikasi oleh bakteri asam laktat pada susu dapat menghasilkan produk susu fermentasi seperti yakult, yogurt, dan kefir. Produk susu fermentasi tersebut, dibedakan berdasarkan jenis bakteri asam laktatnya.
Bakteri asam laktat akan menghidrolisis laktosa yang ada di dalam susu menjadi berbagai macam senyawa karbohidrat yang lebih sederhana misalnya glukosa dan galaktosa seperti yang terdapat dalam produk yakult.
B. Tujuan
Kunjungan observasi produksi ini dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat mengenal produk olahan makanan secara lebih dekat, dan dapat mengamati cara pembuatan dan pengemasan dari produk secara langsung serta manfaat dari produk tersebut.
   C.            Metodelogi
Dalam penulisan makalah ini, kami selaku penulis menggunakan mengamati langsung, metoda pustaka serta mengambil literatur dari internet.
PEMBAHASAN
Sejarah Yakult diawali lebih dari 70 tahun yang lalu, saat ditemukannya satu jenis bakteri asam laktat yang mempunyai manfaat oleh Dr. Minoru Shirota, seorang dokter dan peneliti di bidang mikrobiologi. Setelah berhasil dikulturkan, bakteri bermanfaat Lactobacillus casei Shirota strain ini, digunakan untuk meningkatkan kesehatan kita melalui produk Yakult.
Untuk menerapkan Shirota-ism, dimulai dari Jepang Yakult terus menyebarluaskan manfaat Yakult ke seluruh dunia. Diluar Jepang Yakult mulai diproduksi dan dipasarkan di Taiwan pada tahun 1964, kemudian diikuti dengan hal yang sama di negara-negara lainnya di Asia, Australia dan Eropa. Sampai saat ini jaringan global Yakult berkembang meliputi 27 negara dan dikonsumsi sebanyak 25 juta botol setiap hari.
Melalui penggalian terhadap ilmu pengetahuan, Yakult terus berusaha menemukan cara baru untuk membuat hidup kita lebih sehat dan berkualitas. Untuk mendukung aktifitas ini pada tahun 1967 telah didirikan lembaga pusat Yakult untuk penelitian mikrobiologi (Yakult Central Institute for Microbiological Research) di Tokyo.
Institut ini telah menghasilkan sejumlah penelitian dengan hasil yang memuaskan. Beberapa penelitian juga telah disebarluaskan kepada masyarakat. Untuk usaha-usaha tersebut, institut ini telah mendapatkan sejumlah penghargaan.
Di institut ini, berlandaskan falsafah Shirota-ism, para peneliti mengabdi untuk mengekplorasi kemungkinan pemanfaatan bakteri berguna untuk meningkatkan kesehatan manusia. Inilah visi Yakult terhadap “life science“
Penelelitian yang dilakukan di Yakult Central Institute meliputi :
• Penelitian dan pengembangan produk-produk makanan.
• Penelitian dan pengembangan produk kosmetik.
• Penelitian dan pengembangan produk farmasi.
• Penelitian bakteri usus.
• Penelitian dan pemberdayaan bahan-bahan bioaktif.
• Penelitian bioteknologi.
• Test keamanan untuk produk dan bahan baku.
Pemasaran Yakult di Indonesia

Pemasaran Yakult di indonesia dimulai dengan didirikannya perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada pada tanggal 2 Februari 1990 yang merupakan usaha patungan dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) antara PT. Perkasa Simpati Persada dan Yakult Honsha Co.Ltd. (Jepang).

Secara komersial Yakult mulai diproduksi pada tanggal 1 Januari 1991 dari pabrik di Jl. Kiwi Pekayon Pasar Rebo Jakarta. Pada tahun 1997 lokasi pabrik di Pasar Rebo yang berkapasitas 720.000 botol per hari dipindahkan ke Desa Pesawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dan kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 1.800.000 botol per hari.

Pada bulan Desember 2001 PT. Yakult Indonesia Persada menjadi PMA murni dengan permodalan dari Yakult Honsha Co. Ltd dan Yakult Management Service Co.Ltd di Jepang.
Produk minuman kesehatan Yakult sangat sensitif terhadap temperatur. Perubahan temperatur sangat berpengaruh terhadap bakteri Lactobacillus caseiShirota strain yang terdapat dalam minuman Yakult. Bakteri Yakult harus dipertahankan hidup, karenanya harus diusahakan agar setelah dibotolkan, bakteri-bakteri tersebut tidak lagi melakukan proses fermentasinya. Untuk itu Yakult harus selalu disimpan didalam pendingin (dibawah 10°C) karena penyimpanan didalam pendingin akan menjaga bakteri Yakult tetap non aktif. Berkenaan dengan itu untuk menjaga mutunya, distribusi Yakult ditangani langsung oleh staff perusahaan.

Sistem pemasaran Yakult terdiri dari 2 jenis :
1. Sistem Direct Sales
Sistem ini digunakan untuk mendistribusikan Yakult ke toko-toko, supermarket, koperasi, kantin dan lain-lain. Distribusi dilakukan menggunakan mobil berpendingin. Sampai Mei 2007, PT. Yakult Indonesia Persada mempunyai 37 ( tigapuluh tujuh ) cabang atau TKU ( tempat kegiatan usaha ) yang melayani outlet-outlet yang tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan & Sulawesi.

2. Sistem Yakult Lady
Melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu-ibu rumah tangga kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka. Ketika melayani masyarakat, Yakult Lady juga melakukan propaganda yang berisi tentang penjelasan mengenai manfaat Yakult. Saat ini PT. Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100 Yakult Lady yang tersebar di 93 center-center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.

Manfaat meminum Yakult

Dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari berarti kita memasukkan sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup kedalam usus kita.
Usus kita memainkan peran yang penting dalam kesehatan kita. Bahkan proses penuaanpun dimulai dari usus. Karena itu yang terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus.
Manfaat Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti:
1. Mencegah gangguan pencernaan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus
4. Mengurangi racun dalam usus
5. Membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus.
Lactobacillus shirota strain yang mampu hidup dalam usus dan dapat memberikan manfaat seperti mencegah gangguan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus, mengurangi racun dalam usus dan membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus. Karena bakteri Lactobacillus bacillus shirota adalah bakteri yang dapat menaklukkan berbagai hambatan fisiologis seperti asam lambung dan cairan empedu dan bertahan hidup dalam usus manusia. Dari dalam usus bakteri ini membantu meningkatkan kesehatan dengan cara mengaktifkan sel-sel kekebalan dan meningkatkan jumlah bakteri berguna serta mengurangi jumlah bakteri yang merugikan.
Proses pembuatan yakult adalah dengan cara memfermentasi campuran susu bubuk skim dan glukosa menggunakan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain. Yakult dibuat dari bahan-bahan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup, susu bubuk skim, sukrosa dan glukosa, perisa, air, serta yakult ini tidak menggunakan bahan pengawet. 
Yakult dapat bertahan sejak pembuatannya sampai dengan tanggal kadaluwarsa tanpa menggunakan pengawet adalah dikarenakan asam laktat yang dihasilkan secara alami selama proses fermentasi dapat memperpanjang umur simpannya, pembuatannya secara hygienis penyimpanannya pada suhu dibawah 10°C.
Yakult merupakan produk susu fermentasi dengan menggunakan starter tunggal yaitu Dornic atau 0,5% asam Lactobacillus casei. Kecepatan pertumbuhan bakteri ini berkisar 50 laktat setelah 48 jam. Lactobacillus casei berbentuk batang tunggal dan termasuk golongan bakteri heterofermentatif, fakultatif, mesofilik, dan berukuran lebih kecil dari pada Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophillus, dan Lactobacillus helveticus. Lactobacillus casei akan merubah ribosa menjadi asam laktat dan asam asetat, perubahan ribosa diinduksi oleh faseketolase (Kurman, 1992).
Pembuatan yakult menurut Kurman (1992) adalah dengan cara mensterilisasi susu terlebih dulu selama 3 sampai 4 detik, kemudian ditanamkan C selama empat hari. Nilai gizi
°Lactobacillus casei pada suhu 140   C, 1,2%,°yakult yaitu protein (Strain shirota) diinkubasi pada suhu 37 lemak 0,1%, mineral 0,3%, karbohidrat 16,5%, air 81,9%, dan nilai kalori tiap 100 gram.
Lactobacilllus casei adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus.
Langkah pertama produksi susu ini disebut dengan proses pembibitan dimana bakteri Lactobacillus casei yang khusus didatangkan dari Jepang dicampur dengan glukosa dan susu bubuk skim. Glukosa merupakan media bagi bakteri ini untuk hidup. Pembelahan bakteri ini cukup lama sekitar 1 hari setiap pembelahannya. Proses ini dilakukan selama 1-4 hari didalam inkubator, setelah itu dipindakan kedalam inkubator yang berisi sukrosa & aroma untuk membentuk yakon(Yakult Konsentrat) selama 1 minggu. Kemudian diencerkan dengan air dan dikemas didalam botol plastik yang dibuat dari polistiren.
(Anonim,2009)
Klasifikasi wadah gelas dibagi menjadi dua yaitu wadah gelas dengan leher sempit yang disebut botol Dan wadah gelas dengan leher lebar yang disebut jar. Pada yakult, digunakan wadah berbentuk botol. Hal ini akan memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi yakult. Jika kemasan yakult berbentuk jar, maka hal itu akan menyulitkan konsumen untuk mengkonsumsi yakult langsung dari botolnya. Dalam proses pembuatannya, dilakukan melalui proses blow- molding.
Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-produk berongga (botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan dengan proses sebagai berikut :
• Parison diekstrusi dari atas ke bawah diantara rongga cetakan (mold)
• Cetakan menutup sehingga parison terjepit oleh cetakan
• Parison dikembangkan oleh gas bertekanan tinggi sehingga terdorong ke dinding cetakan dan terbentuk sesuai dengan bentuk rongga cetakan
• Produk didinginkan dan dikeluarkan dari cetakan
Botol plastik yang dikemas dalam lima kelompok polietilen membungkus dan kemudian dikemas ke dalam sebuah lempengan untuk distribusi (sebuah lempengan terdiri dari sepuluh lima paket, itu adalah 50 botol). Plastik botol yang terbuat dari plastik yang food grade dan nomor enam pada kode identifikasi plastik. Botol ditutup menggunakan tutup aluminium foil, yang tidak resealable untuk memastikan bahwa produk tersebut dikonsumsi saat membuka. Ini meminimalkan risiko kontaminasi pernah dibuka. Satu pak terdiri dari lima botol dan dari lima botol tersebut akan di pak lagi menjadi 20 botol.
Botol yakult ini terbuat dari plastik, yang ringan, aman, mudah didaur ulang dan mudah dipakai untuk transportasi. Jenis kemasan primer yang digunakan pada produk yaitu PS (Polistirena resin) yang membentuk botol berleher sempit. Jenis plastik ini digunakan untuk kemasan primer karena merupakan kemasan yang aman untuk sekali pakai dan menunjukkan warna alami yang dimiliki produk karena jenis plastic ini memiliki sifat transparansi yang tinggi dan daya serap air yang rendah juga termasuk kedalam kemasan food grade.
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena,sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena juga termasuk golongan senyawa aromatik. Karakteristik polistirena yaitu memiliki temperatur operasi maksimal < 90°C, tahan terhadap air, bahan kimia non-organik, alkohol, dan rapuh (perpanjangan 1-3%), tidak cocok untuk aplikasi luar ruangan,serta mudah terbakar. Polistiren (PS) yang digunakan berbeda dengan polistiren busa yang biasa digunakan untuk sterefoam. Polistiren ini bersifat jernih seperti kaca, kaku, buram, terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk, melunak pada suhu 950C. Dan digunakan sebagai wadah makanan beku, sendok, garpu (Suyitno,1998). Maka dari itu, digunakannya polistiren ini sebagai bahan kemasan primer dari botol yakult.
Polistiren yang sering dibicarakan orang yaitu polistiren yang digunakan untuk sterefoam. Polistiren untuk sterefoam tersebut berbahaya karena bahan styrine dapat bermigrasi ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan dan akan menggangu perkembangan system otak dan saraf, (Bierley,1998) akan tetapi PT. Yakult mengklaim plastik botol yakult adalah plastik yang terbuat dari plastik polistirena yang food grade yang aman dan mudah didaur ulang sebagai alat-alat rumah tangga lain. Polistirena pada kemasan yakult ini sangat cocok unuk mengemas bahan yakult yang tidak mengandung alkohol dan lemak selain itu polistirena ini bersifat transparan atau jernih.
Yakult harus selalu disimpan pada suhu dibawah 10°C karena pada kondisi tersebut bakteri Yakult tidak aktif sehingga kualitas Yakult dapat dipertahankan terjaga. Penyimpanan pada suhu diatas 10°C akan mengakibatkan turunnya kualitas karena bakteri Yakult aktif, menghasilkan asam laktat yang menyebabkan Yakult menjadi asam dan jumlah bakteri hidupnya akan menurun.
Untuk pendistribusian yakult. Pertama-tama botol yakult diurutkan dalam kelompok yaitu lima botol dan dibungkus plastik dalam polietilen film. Sepuluh dikalikan lima bungkus dikelompokkan bersama dan dibungkus lagi dalam polietilen film dan kemudian panas menyusut, membentuk sebuah lempeng Yakult 50 botol. Setelah selesai dikelompokan, yakult akan masuk ke dalam refrigerator room. Yakult yang telah berbentuk lembaran ditransfer ke palet, dibungkus dan disimpan pada suhu 2-3 ° C sementara menunggu pengiriman ke toko-toko.
Untuk distribusi digunakan truk berpendingin yang akan mengantarkan yakult ke gudang utama jaringan supermarket (misalnya Safeway / Woolworths dan Coles) untuk dibagikan ke supermarket. Dimana yakult yang dikirim adalah yakult individu yang merupakan independen langsung untuk dikirim ke supermarket, susu bar, pusat kebugaran, toko makanan,minuman kesehatan, motel, rumah sakit dan outlet lain. Sedangkan satu cara pendistribusian yakult menggunakan yakult ladies yang akan mengantarkan yakult dari satu rumah kerumah lain yang difasilitasi dengan kotak pendingin agar menjaga kualitas dari produk yakult.
Secara inti proses pembuatan yakult adalah sebagai berikut.
Pembuatan Yakult
1. Tangki pelarutan
Bahan-bahan utama yaitu susu bubuk skim dan glukosa dicampur dengan air dan ditampung dalam tangki pelarutan.

2. Tangki pembibitan
Dalam tangki ini bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain disiapkan dan dikembangbiakkan.


3. Tangki fermentasi
Selanjutnya bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain dicampu dengan campuran bahan-bahan di no. 1 diatas dan dimasukkan kedalam tangki fermentasi.



4. Proses homogenizer
Tahap berikutnya dilakukan proses Homogenizer dan diawasi secara ketat.

5. Tangki pencampur
Hasil proses homogenizer tersebut dicampur dengan sirup dari tangki sirup dan disimpan dalam tangki pencampur.

6. Tangki penampung
Kemudian hasil dari proses no. 4 tersebut dicampur dengan air yang sudah di sterilisasi dan ditampung didalam tangki penampung.

7. Mesin pembuat botol
Untuk menjaga higienitas dari Yakult, maka proses pembuatan botol dilakukan sendiri oleh Yakult Indonesia.

8. Mesin pengisian
Selanjutnya minuman Yakult sudah siap diisi ke dalam botol. Di botol tersebut juga dicetak semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dll.

9. Mesin pengepakan
Botol-botol yang sudah terisi untuk selanjutnya dikemas dalam kemasan dimana 1 kemasan ( packing ) terdiri dari 5 botol Yakult.

10. Ruang pendingin
Kemasan yang berisi botol Yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan Yakult.

11. Distribusi
Dari ruang pendingin tersebut selanjutnya Yakult siap didistribusikan ke pelanggan melalui sistem penjualan langsung ( Direct Sales ) untuk dikirim ke toko-toko dan supermarket maupun melalui sistem penjualan oleh Ibu-ibu Yakult Lady untuk dikirim ke rumah-rumah setiap hari.

KESIMPULAN Yakult adalah minuman kesehatan yang berfungsi baik bagi tubuh. Yakult merupakan minuman susu fermentasi pertama dengan kandungan probiotik serta memiliki beberapa manfaat bagi tubuh. Bahan-bahan dasar pembuatan yakult adalah susu skim, bakteri lactobacillus casei shirota, gula dll. Botol yakult dibuat dengan jenis plastik polistiren yang food grade(layak untuk mengemas makanan) karena dipercaya akan meminimalisir migrasi kepada produk. Untuk penyimpanan, yakult haruslah disimpan dalam keadaan dingin karena untuk menjaga fungsi dari bakteri lactobascillus shirota agar berfungsi semaksimal mungkin. Pendistribusian yakult dapat melalui dua tahap, pertama dengan menggunakan mobil box yang terdapat cooler box kepada supermarket-supermarket dan satu lagi dengan adanya yaklut ladies yang mengantarkan produk yakult dari satu rumah ke rumah lain.